Minggu, 23 Januari 2011

Wilayah Tenggara Seoul

Wilayah tenggara Korea, yang mencakup propinsi Gyeongsangbuk-do dan propinsi
Gyeongsangnam-do, adalah tempat yang kaya dengan daya tarik wisata, aset-aset
budaya, serta tempat-tempat bersejarah.

Terusan Hallyeosudo dan pegunungan Jirisan dan Gayasan adalah sumber daya alam
paling terkenal di wilayah ini. Di samping itu, seluruh kota Gyeongju, ibukota kuno
Kerajaan Silla (57 SM –935 M), kini adalah museum terbuka yang luar biasa.


Jindogae, jenis anjing pribumi Korea

Makam-makam raja, situs-situs kuil dengan pagodapagoda batu yang dimakan cuaca,
dan reruntuhan benteng tersebar di seluruh kota dan telah menghasilkan banyak harta
karun kuno.

Situs-situs arsitektur utama di kota Gyeongju adalah Kuil Bulguksa dan
Gua Seokguram di dekatnya. Keduanya dibangun pada abad kedelapan dan merupakan
representasi kesenian agama Budha yang dibuat dengan sangat halus.
Kedua tempat ini masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.
Situs-situs bersejarah yang penting lainnya meliputi Taman Dumuli,
Oreung (Lima Makam), Observatorium Cheomseongdae, Makam Jenderal Kim Yu-sin,
dan Gunung Namsan, yang penuh dengan patung-patung, pagoda-pagoda,
dan peninggalanpeninggalan agama Budha. Museum Nasional Gyeongju menyimpan
barang-barang antik sangat berharga yang diperoleh kembali dari Gyeongju dan daerah
sekitarnya.

Resor Danau Bomun, enam kilometer dari pusat kota di pinggiran kota sebelah timur,
merupakan tujuan wisata terpadu dengan beberapa hotel kelas satu dan berbagai macam
sarana rekreasi.

Kuil Haeinsa terkenal sebagai tempat penyimpanan 80.000 balokbalok kayu yang digunakan
untuk mencetak Tripitaka Koreana, yang diukir pada abad ke-13.
Tripitaka Koreana diakui sebagai kumpulan kitab suci agama Budha paling lengkap di Asia
Timur.

Tidak jauh dari kota bersejarah Gyeongju terdapat kota-kota industri yang
sedang berkembang yaitu Pohang dan Ulsan.

Pohang adalah tempat pabrik-pabrik baja posco, sedangkan Ulsan adalah tempat industri
utama untuk Hyundai, salah satu perusahaan konglomerat utama Korea.


Sekelompok dewa pelindung dalam pahatan timbul yang menghiasi dinding -
dinding di ruang dalam Gua Seokguram


S
eokgatap
Pagoda Seokgatap tiga tingkat memiliki pondasi ganda dan dibangun
dengan gaya tradisional Korea. Lebih jauh ke arah selatan terdapat Busan,
kota pelabuhan utama Korea dan juga kota terbesar kedua di Korea.

Pasar Ikan Jagalchi, salah satu pasar paling terkenal di Korea, berada tepat di sebelah
dermaga-dermaga di mana perahuperahu penangkap ikan membongkar hasil tangkapannya
tiap hari. Pasar ini menawarkan pada wisatawan daya tarik wisata di pagi hari ketika pembeli
dan penjual saling tawar-menawar hasil tangkapan ikan pada hari itu.

Andong adalah salah satu peninggalan Korea kuno yang masih ada hingga sekarang,
yang merupakan harta karun peninggalan tradisi Konfusianisme. Hahoe, sebuah desa kecil
dekat Andong, terkenal karena topeng-topeng tradisionalnya yang unik serta topeng tarian -
drama Hahoe-talchum.

Dosanseowon, akademi Konfusianisme yang didirikan pada abad ke-16 oleh salah satu
cendekiawan terkenal Korea, Yi Hwang, juga berada pada lokasi yang berdekatan.

Kompleks-kompleks wisata dan resor internasional yang dibangun secara besar-besaran
dibuka pada tahun 2006 di wilayah bagian barat dan utara, yang menampilkan rekreasi dan
tempat hiburan ultramodern.


Topeng Hahoe

Pulau Jejudo dan Wilayah-wilayah Pantai Sebelah Selatan
Dengan menempuh penerbangan selama satu jam dari Seoul, Busan, atau Daegu,
wisatawan dapat mencapai suatu wilayah dengan karakter yang sama  sekali berbeda.
Diakui sebagai daerah yang paling terpelihara di seluruh Korea, Jejudo adalah
satu-satunya propinsi pulau di Korea.

Pulau ini adalah tempat bulan madu paling populer di Korea.

Dikenal sebagai ”Little Hawaii” karena banyaknya gunung berapi, pemandangan alam
subtropis yang indah, pantai-pantai berpasir, air terjun-air terjun, serta jalan-jalan setapak
untuk hiking, pulau ini merupakan salah satu dari sepuluh besar daerah tujuan wisata
yang paling terkenal di dunia dengan lebih dari empat juta wisatawan per tahunnya.

Jejudo memiliki iklim semitropis, dengan tanaman dan dataran yang sangat berbeda
dengan apa yang terdapat di daratan utama.
Pulau ini juga merupakan habitat alami bagi lebih dari 2.000 spesies.

Gunung yang paling utama di pulau ini adalah Gunung Hallasan dengan tinggi 1.950 meter,
sebuah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi, yang di puncaknya terdapat sebuah kawah
besar.

Berabad-abad yang lalu, lava yang mengalir turun dari gunung berapi ini menciptakan
terowongan-terowongan, tiang-tiang, serta bagian-bagian lain yang aneh yang dibentuk oleh
cairan basal yang cepat dingin.

Tujuan-tujuan wisata favorit meliputi Kerajinan Rakyat Jeju, Museum Sejarah Alam, Resor
Jungmun, Air Terjun Cheonjiyeon, dan Taman-taman Fantasi Jeju.

Pondok-pondok tua di Jejudo dengan atap jerami dengan dinding-dinding yang terbuat dari
batu lava menawarkan pada para pengunjung kesempatan besar untuk sekilas melihat
budaya rakyat yang khas dari pulau tersebut.


Desa Hahoe di Andong
Desa Hahoe, desa klan dari keluarga Pungsan Ryu, melestarikan cara hidup
tradisional Korea. Wilayah Andong menjadi terkenal dengan adanya kunjungan
Ratu Elizabeth II di hari ulang tahunnya pada tahun 1999.


Ratu Elizabeth II dari Inggris


Pantai Hyeopjae
Pantai indah yang terletak di antara hutan-hutan dengan pohon-pohon
yang selalu hijau dan laut yang berwarna biru kobalt.
Pondok-pondok ini mencerminkan baik lingkungan alam pulau tersebut, yang ditandai
oleh angin yang keras, maupun gaya hidup masyarakatnya yang penuh dengan keramahan.

Lebih dekat dengan daratan utama Korea, terdapat lebih dari 3.000 pulau lebih kecil
yang berjajar sepanjang garis pantai selatan dan barat yang berkelok-kelok.
Selesainya pembangunan jalan tol Honam dan Namhae pada tahun 1973 membuat
pantaipantai yang indah ini lebih mudah dijangkau. Daerah-daerah sekitar Jinhae,
Tongyeong, Jinju, dan Namhae adalah tempattempat yang disarankan untuk dikunjungi.
Wilayah perbatasan sebelah selatan Semenanjung Korea merupakan garis pantai tidak
rata yang menciptakan pola tak teratur teluk-teluk dan telukteluk kecil yang dipenuhi oleh
pulau-pulau baik besar maupun kecil. Bagi mereka yang lebih memilih jalan laut daripada
jalan tol, sebuah hydrofoil (semacam speedboat besar) berlayar di perairan di antara Busan
dan Yeosu. Kapal ini berhenti di Seongpo, Tongyeong, Samcheonpo, dan Namhae.


Pipa Lava
Dangcheomuldonggul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar